Press ESC to close

Mengintip Persiapan Vihara Dewi Welas Asih Menjelang Perayaan Cap Go Meh

  • February 16, 2019

DEJABAR.ID, CIREBON-Menjelang perayaan Cap Go Meh yang jatuh pada 19 Februari 2019 mendatang, Vihara Dewi Welas Asih yang terletak di Kota Cirebon tengah sibuk mempersiapkan berbagai hal. Sebab, Vihara yang sudah berusia ratusan tahun tersebut menjadi tuan rumah perayaan Cap Go Meh se-Wilayah 3 Cirebon.

Cap Go Meh merupakan penutup dari rangkaian perayaan Tahun Baru Imelk yang dilakukan oleh para etnis Tionghoa. Biasanya, perayaan Cap Go Meh dilaksanakan dua Minggu setelah Tahun Baru Imlek. Di perayaan ini, dilakukan kirab budaya dengan menampilkan berbagai budaya khas Tionghoa, seperti Barong Sai dan Liong naga. Selain itu, ada juga beberapa kesenian khas Cirebon.

Menurut Pembina Umat Budha Vihara Dewi Welas Asih, Romo Djunawi, persiapan yang paling menonjol dari Vihara Dewi Welas Asih adalah Joli atau tandunya para dewa. Joli tersebut dipersiapkan mulai dari ornamen, kayu untuk memanggul, bendera, dan lain-lain.

“Kita mempersiapkan ornamennya seperti hio, dupa, bunga, pernak-pernik. Adapun mulai dihiasinya nanti Senin,” jelasnya saat ditemui dejabar.id di Vihara Dewi Welas Asih, Jalan Kantor Kota Cirebon, Sabtu (16/2/2019).

Sebagai tuan rumah, Vihara Dewi Welas Asih menyiapkan 6 Joli untuk diarak sepanjang 4 km. Joli tersebut akan ditempati kimchi atau patung dewa Dewi, seperti Kwan Im (Dewi Kasih Sayang), Kwan Kong (Dewa Kejujuran), Hian Thian Xiang te (Dewa Pengobatan), Nacha (Dewa Anak), Hok Cung Xien (Dewa Bumi), dan Hian Thian Xeng Bo (Dewi Laut). Khusus Nacha, ukuran jolinya lebih kecil dibanding lainnya, karena akan diarak oleh anak-anak.

“Jadi bukan hanya orang dewasa saja, kami juga menyiapkan Joli untuk ukuran anak-anak,” jelasnya.

Nantinya, lanjutnya, semua Vihara dan klenteng di Wilayah 3 Cirebon, akan berkumpul di Vihara Dewi Welas Asih untuk merayakan Cap Go Meh. Masing-masing membawa 1 joli. Sehingga, ada 9 Vihara dan klenteng yang turut serta dalam perayaan Cap Go Meh.

“Perayaan ini merupakan upaya kita dalam melestarikan budaya Tionghoa. Kirab budaya tersebut karena kepercayaan leluhur kita, di mana tempat-tempat yang dilewati Joli akan mendapatkan berkah, makanya banyak yang memberi hormat,” pungkasnya.(Jfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *