DEJABAR.ID, SUBANG-Kekeringan yang melanda wilayah Subang Utara semakin parah hingga membuat ribuan lahan persawahan tak bisa ditanami. Pantauan Dejabar.id, seperti halnya yang terjadi di kecamatan Pusakanagara dan Pusakajaya, tercatat Hampir 3.000 Hektar sawah tak bisa digarap.
Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Pusakajaya, Surni mengatakan, kemarau panjang tahun 2018 ini merupakan kemarau yang paling parah karena dampaknya sangat terasa dan mengakibatkan ribuan hektar sawah mengalami kekeringan tak bisa ditanami.
“Dari Total lahan sawah sebanyak 3.060 hektar sawah yang ada di kecamatan Pusakanagara, hanya 830 ha sawah, yang saat ini sudah ditanami. Berarti, ada sebanyak 2.230 hektar sawah di Pusakanagara yang tidak bisa tanam karena tidak ada pasokan air,” ujar Surni kepada Dejabar.id Senin siang (8/10/2018).
Menurutnya, dari jumlah tersebut hanya sekitar 27 persen saja area pesawahan di kecamatan Pusakanagara yang bisa ditanami.
“Sawah yang bisa ditanami untuk wilayah Kecamatan Pusakanagara hanya lahan persawahan yang ada di Desa Mundusari, Kotasari serta sebagain di Pusakaratu,” ucapnya.
Lalu, di Kecamatan Pusakajaya, Surni menyampaikan sampai saat ini dari total luas lahan sebanyak 3.907 hektare, sudah sebanyak 83% lahan sawah yang sudah ditanami padi.
“Di Kecamatan Pusakajaya ada 677 hektare yang tidak bisa tanam, karena kesulitan air,” jelasnya.
Surni menyebutkan dengan kondisi tidak bisa tanam atau lewat masa tanam, karena sulitnya air tersebut, ia mengungkapkan bahwa kemungkinan pada lahan tersebut, akan mulai tanam saat musim penghujan tiba atau musim rendeng
“Lahan pesawahan sebanyak 2.907 Hektare yang berada di Kecamatan Pusakanagara dan Pusakajaya, yang mengalami kekeringan hingga tak bisa tanam, kemungkinan baru akan bisa tanam pada musim rendeng pada awal tahun mendatang,” ungkapnya (Ahy)
Leave a Reply