DEJABAR.ID, BANDUNG-Kafilah Jabar pada gelaran Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) XVII kontingen Jabar siap kembali merebut juara umum setelah puasa gelar selama 7 tahun. Guna merealisasikannya, Kafilah Jabar kali ini menerjunkan 60 kafilah pilihan terbaik, handal dan berpengalaman, ditunjang dengan 10 pendamping, 22 pembina dan 35 ofisial.
Menurut Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang datang secara langsung memberikan motivasi kepada kafilah di Medan, kafilah Jabar memiliki mental musabaqoh dan mental bertanding kuat yang menjadi modal merebut gelar juara. Uu berharap mereka mengeluarkan seluruh kemampuannya pada semua cabang yang dilombakan.
“Harapan kami kepada kafilah Jabar keluarkan seluruh kemampuan pada semua cabang yang dilombakan. Peluang kita sangat besar untuk juara umum,” kata Uu di Hotel Madani Medan, kemarin, Minggu (07/10/18).
Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Nasional Ke-27 dibuka resmi Presiden Joko Widododi di Arena Utama Astaka Kota Medan, Minggu (07/10/2018) malam. Dengan begitu,1550 kafilah dari 34 Provinsi se-Indonesia siap berlomba meraih gelar juara di MTQ yang digelar hingga tanggal 13 Oktober 2018 ini di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang.
Sebelum menghadiri acara pembukaan MTQ XXVII pada malam harinya, Wagub Uu memang sengaja terlebih dulu menemui semua kafilah Jabar ditempatnya menginap untuk memberi semangat dan tips dalam menghadapi lomba. Uu mengingatkan bahwa citra Jawa Barat ada dipundak mereka.
“Jabar dikenal religi maka wajar kalau sekarang jadi juara umum. Saya harap juga kepada ofisial untuk membimbing mereka,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Uu juga memberikan suntikan lain, yaitu apabila mencapai target pihaknya siap menggelontorkan bonus. Dikatakannya, bonus itu nominalnya akan lebih dari tahun sebelumnya.
“Untuk bonusnya kita akan bicarakan dulu dengan Yanbangsos, yang pasti ada dan lebih besar dari sebelumnya,” ucap Uu.
Menurut Uu, wajar kafilah yang mengharumkan nama Jabar diberi penghargaan yang setimpal. “Jangan hanya untuk olahragawan saja, tapi para santri pun berhak mendapat hak yang sama, bahkan lebih,” ungkapnya.
Uu menganggap para kafilah adalah orang-orang pilihan, orang hebat, bukan sembarang santri, jadi wajar menurutnya jika pemerintah memberikan penghargaan. “Jangan sampai bonus bagi olahragawan fantastis sementara bonus MTQ kecil. Kami ingin ada perhatian lebih dari sebelumnya baik bagi peserta dan yang mendapat juara,” pungkas Uu.(Iwn)
Leave a Reply