DEJABAR.ID, SUBANG – Proyek pembangunan Pelabuhan Patimban yang sudah dimulai proses Pembangunannya ternyata tak sedikit pun melibatkan warga lokal. Dejabar memantau, warga lokal hanya jadi penonton, penjaga gerbang serta tukang parkir.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dadang Juanda saat melakukan pemantauan dilokasi pembangunan pelabuhan, Minggu (7/10/2018). Aktivis Pantura tersebut juga sangat menyesalkan melihat minimnya warga lokal yang dilibatkan dalam pembangunan pelabuhan Internasional Patimban.
“Hasil investigasi kita di lapangan, ternyata pekerja yang saat ini sedang melaksanakan pembangunan Pelabuhan umumnya warga luar bukan warga pribumi” tegas Dadang.
Ketua Forum Silaturahmi Pantura tersebut juga mengaku prihatin, melihat warga pribumi hanya menjadi penonton.
“Miris, setiap sore warga pusakanagara memenuhi bibir pantai Patimban hanya sekedar menonton para pekerja yang sedang melaksanakan pembangunan Pelabuhan,” ungkapnya
Kang DJ (sapaan akrabnya-red) berharap, pelaksana proyek Pembangunan Pelabuhan Patimban baik di lokasi reklamasi maupun pembangunan akses road bisa melibatkan warga pribumi.
“Pembangunan Pelabuhan Patimban ini harus mampu menyejahterakan warga lokal sekaligus guna mengurangi tingkat pengangguran. Namun di kala pembangunan pelabuhan sudah dimulai warga lokal sangat minim dilibatkan dalam pembangunan pelabuhan internasional tersebut,” tandasnya.
Sementara itu camat Pusakanagara, Ela Nurlaela mengaku, proyek pembangunan baru dimulai dan dikerjakan untuk wilayah reklamasi.
“Pembangunan reklamasi baru dimulai dan memang belum melibatkan warga lokal. Pekerjanya masih tenaga ahli kebanyakan dari Jepang,” ujarnya.
Menurutnya, pekerjaan yang akan melibatkan warga lokal nanti akan dimulai pada pembangunan infrastruktur. “Warga lokal akan dilibatkan pada saat pembangunan infrastruktur jalan dan terminal peti kemas,” kata Ela, saat ditemui Dejabar, Senin (8/10/2018).(Ahy)
Leave a Reply