Press ESC to close

Miris! Warga Dekat Kawasan Megaproyek Patimban Bertaruh Nyawa Seberangi Derasnya Arus Sungai Cipunagara

  • February 14, 2019

DEJABAR.ID, SUBANG- Di balik Megaproyek Nasional Pelabuhan Patimban bernilai 47 Triliun, Ada kisah pilu bagi warga Tanjung Jaya, Patimban.
Di kala musim hujan seperti saat ini, Debit air dan arus Sungai Cipunagara semakin tinggi dan deras. Warga Tanjung Jaya Patimban harus Pertaruhkan Nyawa lintasi Derasnya Sungai Cipunagara dengan sebuah perahu demi sebuah aktivitas sehari-hari
Tak ada pilihan bagi warga untuk beraktivitas selain menyebrang sungai Cipunagara, sebab jika harus memutar, warga 5 RT tersebut harus memutar mengitari beberapa desa berbeda kecamatan
Berdasarkan pantauan Dejabar.id, Kamis pagi (I4/2/2019) terlihat setiap hari warga di kedua dusun baik Tanjungjaya maupun Galian dalam menjalankan aktivitasnya tak lepas dari bolak-balik menyebrang sungai Cipunagara menggunakan sebuah perahu dengan harga tiket Rp2.000.
Tidak hanya warga yang mencari nafkah, para pelajar yang menuntut ilmupun harus penuh perjuangan sekalipun nyawa taruhannya, seperti yang dilakukan puluhan Pelajar SD – SMP menyebrangi Derasnya arus sungai Cipunagara.
Namun yang paling mengkhawatirkan, saat sungai Cipunagara meluap dan derasnya arus air membuat miris kita semua yang melihatnya
“Miris sekali kita melihatnya anak sekolah dan warga harus menyebrang sungai menggunakan perahu dikala air sungai sedang meluap dan deras arusnya,” ujar Tatang, seorang warga.
Tatang berharap, ada perhatian dari pemerintah untuk segera membangun jembatan permanen yang menghubungkan Dusun Tanjung Jaya dan Galian demi keselamatan warga dalam beraktivitas ketika menyebrangi Sungai Cipunagara.
Senada juga dikatakan oleh Sri Mulus Sugiharti, salah seorang Caleg Perindo Dapil V Subang juga mengaku prihatin melihat kisah pilu warga Dusun Tanjung Jaya yang bertaruh nyawa menyebrang Sungai Cipunagara demi menjalankan aktivitas sehari-hari.
“Prihatin sekali melihat warga dan anak-anak sekolah harus menyebrang sungai Cipunagara, apalagi saat arus deras dan tinggi seperti saat ini, mereka mempertaruhkan nyawa saat menyebrangi sungai Cipunagara yang meluap dengan arus yang deras,” katanya.
Sri juga sangat heran, berpuluh-puluh tahun ada beberapa anggota DPRD dari Pusakanagara, namun sama sekali tak bisa memperjuangkan kepada pemerintah kabupaten Subang untuk membangun sebuah jembatan permanen dilokasi tersebut.
“Hal-hal yang sangat urgent seperti ini harus menjadi prioritas semua pihak baik pemerintah desa, kecamatan maupun Pemkab Subang sebelum menelan korban jiwa warga”tandasnya
Mudah-mudahan Pemkab Subang yang saat ini dipimpin Ruhimat yang dulu saat kampanye menjanjikan 2 Triliun untuk infrastruktur, mudah-mudahan bisa menyisihkan anggaran untuk membangun jembatan penghubung warga Dusun Tanjung Jaya dan Galian Subang yang melintasi Sungai Cipunagara.(Ahy)
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *