DEJABAR. ID, BOGOR – Musim kemarau yang masih melanda di sejumlah daerah, ternyata juga membawa dampak terhadap debit air di Bendung Katulampa Bogor Jumat (14/9). Bendung yang menjadi indikator kiriman air ke Ibukota Jakarta ini, sudah 2 bulan terakhir status ketinggiannya dibawah normal atau berada di angka 0 centimeter.
Kepala Bendung Katulampa Andi Sudirman, menuturkan dampak dari kekeringan ini terasa signifikan terutama bagi pengguna PDAM Kota dan Kabupaten bogor. Para pelanggan BUMD tersebut pun sudah mengeluhkan kurangnya debit air ini. “Jadi kita sudah koordinasikan dengan Pdam Kota dan Kabupaten Bogor dan warga cukup mengeluh terhadap air yang diterima yang dialiri Ciliwung,” tutur Andi.
Pihaknya pun terpaksa harus membagi aliran air ini ke dua bagian yakni Kali Baru dan Sungai Ciliwung agar pasokan air tetap terjaga. “Kita adakan sistim gilir hilir untuk penggelontoran ekosistem ciliwung kurang lebih 200 liter perdetik untuk pdam dan ciliwung,” tambah Andi.
Berkurangnya debit air ini pun juga dimanfaatkan warga sekitar, untuk mencari pasir dari endapan air. Biasanya warga lalu menjual pasir pasir yang dikumpulkan ke dalam karung ini lalu dijual. “Alhamdulillah lumayan buat nambah-nambah pemasukan sehari hari,” tutur Ujang salah satu warga. (awk)
Leave a Reply