Press ESC to close

Ngeri! Dalam Kurun Waktu 20 Tahun, Penderita HIV/AIDS di Subang Tembus 2.006 orang

  • February 20, 2019

DEJABAR.ID, SUBANG-Penyebaran penyakit mematikan HIV/AIDS di Subang semakin memperihatinkan. Berdasarkan data yang dihimpun Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) rata-rata pertahunnya warga Subang yang positif terkena AIDS mencapai lebih dari 100 orang.
Sekretaris Komisi Perlindungan Aids (KPA) Subang dr Encep Sujana mengatakan, selama 20 tahun penderita HIV/AIDS di Subang dari 1999 hingga 2019 ini tembus 2006 orang.
“Bahkan tahun 2018 kemarin peningkatannya sangat signifikan lebih dari 250 orang. Tingginya penderita Aids di Subang dari tahun ke tahun disebabkan karena perilaku seks bebas” ujar Encep, Selasa siang (19/2/2019).
Menurut Encep, guna menekan dan mengurangi angka HIV/AIDS di Subang, pihak KPA sudah menetapkan program STOP, yakni S: Suluh atau penyuluhan sosialisasi dan penejlasan HIV/AIDS dan Bahayanya, T: Test, untuk mengetahui warga terkena virus HIV/AIDS, O: Obati, yakni memberi obat anti viral ARV untuk memperlambat penyebaran virus dan menjaga kekebalan tubuh, dan P atau pertahankan gaya hidup sehat.
Di luar itu perlu optimalisasi peran KPA. Dengan anggotanya sebanyak 40 orang dari berbagai intansi, diharapkan lebih aktif berperan dalam penaggulangan HIV/AIDS dengan koordinasi KPA. Tidak terkecuali dengan peran pemerintah, dalam hal terkait perhatian pada upaya merealisasikan Program STOP.
“Pemerintah lebih proaktif terutama Dinkes, RSUD, Dinsos dan lain-lain untuk bersama-sama KPA melaksanakan program STOP ini sehingga lebih banyak kasus ditemukan lebah banyak yang diobati sehingga bisa menekan angka penularan,” katanya.
Selain itu, KPA juga meminta Disdik dan Depag untuk membantu mensosialisasikan pencegahan HIV/AIDS untuk memberikan penyadaran pada masyarakat tentang bahaya HIV/AIDS.
“Penderita HIV/AIDS disubang justru kebanyakan diderita oleh remaja dan dewasa.Jadi sangat tepat untuk Disdik bisa lakukan penyuluhan tentang bahaya HIV/AIDS di sekolah dan Depag dilingkungan masyarakat seperti pada jemaah majlis taklim,” ucapnya.
Oleh krn itu, Encep menghimbau dan mengajak teman-teman sekalian agar mengingatkan saudara-saudara kita yang lain untuk mencegah dan menghindari prilaku sex yang salah.
“Kami khawatir, angka 2006 itu yang terdata. Ada fenomena gunung es, bahwa 1 kasus yang terdata, sesungguhnya yang berpotensi tertular ada 100 kasus,” pungkasnya.(Ahy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *