DEJABAR.ID, SUBANG – Sejak tahun 1999 mulai diketemukannya kasus penderita HIV/AIDS di Subang, sampai dengan 2018 ini cenderung menunjukan terus mengalami peningkatan yang signifikan.
Tercatat terakhir dari bulan januari hingga bulan juni 2018 ditemukannya 123 kasus yang berbeda. Dengan total penderita AIDS dan HIV sebanyak 1.766 orang di Subang.
“Inilah fenomena gunung es, dimana angka kasus terhadap HIV dan AIDS di Subang terus mengalami peningkatan. Bahkan hasil data yang dirilis oleh pusat bahwa Subang peringkat terbesar ke 4 di Jabar penderita HIV dan AIDS,” ujar Kabid P2P Dinas Kesehatan Subang dr. Maxi yang juga anggota Komisi Penanggulangan AIDS (KPA).Jumat Pagi(16/11/2018)
Disebutkan Maxi, di tahun 2017 saja pihaknya menemukan sebanyak 300 kasus penderita HIV/AIDS.Dengan banyakanya ditemukan kasus HIV/AIDS tersebut, membuktikan bahwa KPA dan Dinkes Subang bekerja.
“Padahal kasus ditemukannya penderita HIV/AIDS tersebut di tahun-tahun sebelumya hanya ditemukan antara 20 hingga 50 kasus penderita,” terangnya.
Untuk itu lanjut Maxi, perlu adanya upaya yang lebih maksimal dalam melakukan pencegahan dan penanganan HIV dan AIDS tersebut. Dimana selain semua stakeholder terkait berkomitmen dalam memerangi HIV dan AIDS juga didukung anggaran yang optimal dari Pemerintah Kabupaten Subang.
“Kami mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama memerangi HIV dan AIDS ini di Subang,” ajak Maxi.
Sementara ditambahkan Sekretaris KPA Subang, dr. H. Encep Sugiana, MH. Kes , banyaknya kasus HIV dan AIDS yang ditemukan hingga tahun 2018 ini di Subang, sebaiknya Pemerintah Kabupaten Subang bisa mengoptimalkan pemberian anggaran kepada KPA Subang, dalam upaya memaksimalkan peran dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan terhadap HIV dan AIDS tersebut.
“Karena komitmen kami untuk memerangi HIV dan AIDS benar-benar nyata, langkah kedepannya akan melakukan koordinasi program dengan SKPD dan Instansi lainnya termasuk screening bagi golongan masyarakat tertentu,” kata Encep.(Ahy)