Press ESC to close

Ngopi Bareng KAI #2 Raih Rekor MURI

  • September 10, 2018

DEJABAR.ID, CIREBON – Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI), dalam kegiatan bertajuk “Ngopi Bareng KAI #2 – Enjoy Your Journey With Indonesian Coffee” dengan kategori “Pemrakarsa dan Penyelenggaraan Pembagian Kopi Terbanyak di Kereta Api dan Stasiun”.
Museum Rekor Indonesia akan menyerahkan piagam penghargaan kepada Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro, di Loko Cafe, kawasan Pintu Selatan Stasiun Tugu Yogyakarta dalam rangkaian acara pembukaan di sana, Senin (10/9/2018).
Menurut Vice President PT KAI Daop 3 Cirebon Ida Hidayati, PT KAI memberikan kopi gratis sebanyak total 50.000 cup di 15 stasiun di 12 kota, dan di 36 nama kereta api. Kelima belas stasiun tersebut adalah Stasiun Gambir, Pasarsenen, Bandung, Cirebon, Tegal, Purwokerto, Semarang Tawang, Semarang Poncol, Solo Balapan, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, Madiun, Malang, dan Jember.
“PT KAI merangkul 200 barista lokal profesional, termasuk 10 Barista dari Cirebon,” jelasnya saat ditemui Dejabar.id di Stasiun Cirebon, Senin (10/9/2018).
Pada Ngopi Bareng KAI #2 ini, lanjut Ida, PT KAI melibatkan 72 petani kopi dengan luas ladang 8.492 hektar yang tersebar di tujuh provinsi di Jawa-Sumatera, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Lampung.
Tak hanya petani, tambah Ida, untuk pemrosesan selanjutnya, roastery, PT KAI juga melibatkan 40 roastery dari ketujuh provinsi tersebut untuk menciptakan karakter rasa pada kopi yang diseduh oleh barista. Jumlah ini meningkat daripada kegiatan perdana yang melibatkan 29 roastery.
Menurut Ida, selain menghadirkan kopi untuk minuman konsumsi baik berupa biji mentah maupun yang siap tersaji, PT KAI juga mengajak para petani atau produsen kopi dan pelaku industri kreatif di sektor kopi untuk memperkenalkan produknya pada acara Ngopi Bareng KAI #2. Produk-produk yang ditawarkan antara lain green bean, roast bean, kopi bubuk, cold brew, alat untuk meracik kopi, menyangrai kopi hingga aksesoris berbahan bijih kopi.
“Sebanyak 20 pelaku industri kreatif di sektor kopi dari beberapa daerah dilibatkan dalam kegiatan ini,” tuturnya.
Menurut Ida, jumlah ini meningkat dari gelaran awal yang hanya melibatkan sembilan peserta industri kreatif kopi. Industri kreatif kopi memberikan solusi kepada petani yang gagal panen atau kopi hasil panennya tidak dapat dikonsumsi untuk dijadikan aksesoris, parfum mobil dan lainnya.
Ida menjelaskan, banyaknya yang terlibat dalam kegiatan ini, maka pantaslah jika PT KAI mendapatkan apresiasi dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan predikat sebagai “Pemrakarsa dan Penyelenggaraan Pembagian Kopi Terbanyak di Kereta Api dan Stasiun”.
“Piagam penghargaan akan diserahkan kepada PT KAI di kawasan Pintu Selatan Stasiun Tugu Yogyakarta dalam rangkaian acara pembukaan di sana,” pungkasnya. (jfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *