DEJABAR.ID, CIKARANG – Memasuki musim pancaroba, masyarakat Kabupaten Bekasi diminta untuk mewaspadai serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Pasalnya saat pergantian musim dari musim kemarau ke musim penghujan seperti saat ini, telur-telur nyamuk alan mudah menetas ketika tersiram air hujan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr. Sri Enny mengatakan salah satu cara untuk mewasapadai serangannya adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan baik di dalam rumah dan di luar rumah serta memberantas sarang maupun jentik-jentik nyamuk.
“Masyarakat kita minta waspada akan penyebaran demam berdarah karena saat ini memasuki Pancaroba,” kata dr. Sri Enny Rabu (12/10).
Adapun cara yang bisa dilakukan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk adalah dengan menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, penggunaan obat nyamuk, serta menguras dan menutup bak mandi atau tempat-tempat penampungan air lainnya.
Pemberantasan sarang nyamuk yang paling efektif ya dengan pola hidup sehat. Sebab, kalau tidak ada kasus pemerintah tidak diperbolehkan melakukan voging,” ungkapnya.
Menurutnya sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait adanya masyarakat yang terkena DBD. namun pihaknya berharap jangan sampai ada masyarakat yang terkena DBD setelah melakukan pola hidup sehat.
“DBD disebabkan oleh virus Dengue, ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepty. munculnya DBD antara lain disebabkan rendahnya kekebalan tubuh pada masyarakat itu sendiri,” imbuhnya.
Gejala awal DBD, sambungnya, dapat ditandai dengan munculnya demam tinggi secara mendadak, nyeri kepala, nyeri saat menggerakan bola mata dan nyeri punggung. Pada kasus yang lebih berat, DBD dapat menimbulkan nyeri ulu hati, pendarahan saluran cerna, syok, hingga kematian.
“Kami berharap masyarakat selalu menjaga lingkungan agar tetap bersih sehingga terhindar dari nyamuk karena mencegah tentunya lebih baik dari pada mengobati,” tutupnya. (red)
Leave a Reply