DEJABAR.ID, BANDUNG- Salah satu permasalahan lingkungan Jawa Barat adalah pencemaran lingkungan sampah. Untuk itu Pemprov Jabar bersama PT Pegadaian melakukan kerja sama untuk membuat program mengubah sampah menjadi emas.
Rencananya program ini akan diluncurkan pada 12 Juli 2019 mendatang di Kabupaten Pangandaran. Melalui kerja sama ini, selain sebagai upaya untuk mengembangkan pembangunan ramah lingkungan atau green development, waste to gold, juga bertujuan untuk mengurangi sampah plastik.
“Pada 12 Juli 2019, kita akan memulai program waste to gold. Jadi, sampah menjadi emas,” kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, melalui press release yang diterima reporter Dejabar.
“Jadi, semua warga (bisa) tukarkan sampahnya kepada bank sampah yang nanti menjadi mitra dan kita akan perbanyak, sebanyak-banyaknya (bank sampah) dalam tahun-tahun ke depan,” lanjutnya.
Nantinya, masyarakat tinggal menjual sampah ke salah satu perusahaan pengolahan sampah plastik asal Inggris bernama Plastic Energy Limited melalui bank sampah. Setelah itu, masyarakat bisa mengonversikan hasil penjualan dengan emas via PT Pegadaian.
Sampah plastic itu nantinya diolah menjadi solar. Rencananya, pengolahan sampah model ini akan diterapkan di enam kota di Jawa Barat.
“Nanti hasil penjualan dari sampah itu akan dikonversi menjadi emas. Emas ini kuat terhadap inflasi, kalau tabungannya bentuk rupiah, tadi (umpamanya) tahun ini beli jeruk tiga tahun depan bisa menjadi dua, akan mengikuti fluktuasi inflasi,” katanya.
Emil berharap dengan adanya program tersebut masyarakat Jawa Barat bisa melihat sampah sebagai barang ekonomis. Dia menyatakan bahwa waste to gold bukan yang pertama dilakukan, karena sebelumnya PT Pegadaian pun sudah melakukan hal yang sama di beberapa daerah Jawa Barat, seperti Bekasi, Cirebon, dan Bandung.(Eca)