Press ESC to close

Rahasia di Balik Indonesia Kuasai Saham PT Freeport Pasca Penantian Panjang Sejak 1973

  • December 22, 2018

DEJABAR.ID-Sebanyak 51,2 persen Saham PT Freeport kini beralih menjadi milik Republik Indonesia setelah puluhan tahun dikuasai oleh pihak Amerika. Sebab sebelumnya, Indoesia hanya menguasai 9,36 persen saham dari perusahaan tambang besar AS tersebut.
Penantian panjang mengasai PT Freeport ini tentu adalah sebuah perjuangan yang patut diacungi jempol. Lalu apa rahasia di balik Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi bisa membayar saham sebesar  US$3,85 miliar atau sekitar Rp56 triliun (kurs Rp14.500 per Dolar AS) itu ke PT Freeport-McMoran Inc itu?
Menurut  CEO Freeport-McMoran Inc, Richard Adkerson dikutip dari CNNIndonesia.com, Secara umum, ia merasa senang proses transaksi divestasi ini selesai dan berterima kasih kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo karena selalu mencari solusi yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak.
Hal-hal yang dimaksud menguntungkan menurut Adkerson adalah PT Freeport mendapatkan stabilitas dari sisi fiskal. Dengan begitu, pihaknya mengklaim bisa segera merealisasikan investasinya sebesar US$20 miliar ke Tambang Grasberg di Papua.
Menurut dia, kini Freeport-McMoran memiliki kepastian ihwal perpanjangan operasional hingga 2041 mendatang. Ia menyebut Tambang Grasberg akan bertransformasi dari tambang terbuka menjadi tambang bawah tanah (underground mining). Untuk itu, dibutuhkan dana investasi yang tidak sedikit. Sementara Indonesia mendapatkan keuntungan lebih besar.
Sekretaris Korporat PT Antam Tbk (ANTM), Aprilandi Hidayat, dilansir dari CNBCIndonesia.com memaparkan, akuisisi ini tentunya membawa dampak positif ke unit-unit usaha Inalum, termasuk Antam. Dari sisi Inalum, dengan masuknya Freeport akan mendongkrak cadangan mineral RI.
Dikutip dari Detik.com, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dengan diambilalihnya PT Freeport oleh Indonesia, maka akan memberikan kepastian kepada negara karena guna menjamin negara mendapatkan (pemasukan negara) lebih tinggi, berdasarkan Pasal 169 dan untuk Freeport mereka bisa bekerja dengan kepastian kewajiban apa yang harus mereka berikan kepada Indonesia.
“Untuk pajak daerah, dari daerah sudah akan mengeluarkan perdanya mengenai komponen komponen pajak daerah,” ujarnya.
Sementara Jokowi mengatakan, pengambilalihan saham ini merupakan momen bersejarah sejak PT Freeport Indonesia pertama kali beroperasi di Indonesia pada 1973.
“Syukur Alhamdulillah, hari ini saham PT Freeport Indonesia sebanyak 51,2 % sudah beralih ke Indonesia melalui PT Inalum — pertama kali sejak perusahaan ini beroperasi di Indonesia tahun 1973. Pendapatan dari Freeport akan kita gunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,” kata Jokowi dilansir dari akun twitter pribadinya, kemarin.
Adapun beberapa keuntungan yang didapat dari divestasi Freeport Indonesia oleh Inalum di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Cadangan Emas Terbesar
PT Freeport Indonesia (PTFI) mengelola tambang Grasberg di Kabupaten Mimika, Papua, yang memiliki cadangan emas terbesar di dunia. Kekayaan tambang tersebut, yang terdiri dari emas, tembaga, dan perak, diperkirakan memiliki nilai lebih dari US$ 150 miliar atau Rp 2.190 triliun, atau sama dengan biaya penyelenggaraan 66 kali Asian Games 2018!
2. Menunggu 51 Tahun
Sejak 1967 negara hanya memiliki 9,36% dari PTFI dan baru sekarang setelah 51 tahun, dengan divestasi saham barulah PTFI akan dimiliki mayoritas (51.2%) oleh negara Indonesia melalui Inalum, sebagai Holding Industri Pertambangan Indonesia.
3. Mahal Tapi Sepadan
Inalum membayar US$ 3,85 miliar atau Rp 56 triliun agar mendapatkan kepemilikan 51,2%. Biaya ini nanti akan tertutup oleh laba bersih PTFI yang rata-rata diatas US$ 2 miliar per tahun setelah 2022.
4. Milik Warga Papua
Dari 100% saham PTFI, 10% nya nanti akan dimiliki oleh pemerintah lokal Papua. Sehingga masyarakat Papua bisa merasakan manfaat langsung dari sumber daya alam-nya.
5. Tidak Gratis
Freeport tidak bisa diambil alih gratis saat kontrak karyanya berakhir di 2021. Kontrak Karya sektor tambang tidak sama dengan sektor minyak dan gas, yang jika konsesi berakhir maka akan secara otomatis dimiliki pemerintah dan dikelola oleh Pertamina.
6. Teknologi yang Kompleks
Indonesia masih memerlukan Freeport dalam mengelola Grasberg, tambang bawah tanah terdalam dan terumit pengelolaannya. Kalau operasi berhenti tambang akan runtuh karena Indonesia belum sepenuhnya memiliki teknologi dan pengetahuan untuk mengelola tambang tersebut.
7. Manfaat bagi Indonesia
Kontribusi PTFI ke Indonesia dari pajak, royalti, pajak ekspor, dividen, dan pungutan lainnya sebesar US$ 756 juta tahun lalu. PTFI adalah salah satu pembayar pajak terbesar di Indonesia.
8. SDM Lokal
PTFI memiliki kapasitas untuk menyediakan 29 ribu lapangan pekerjaan. Hingga Maret 2018, jumlah karyawan di PTFI yang secara langsung direkrut oleh PTFI adalah 7.028. Sekitar 2.888 karyawan adalah orang Papua.
9. Membangun Komunitas Lokal
PTFI di 2018 berkomitmen untuk menyediakan 1% dari total pendapatan untuk pengembangan masyarakat lokal di daerah operasional PTFI. Di 2017, PTFI total menyumbangkan US$ 44 juta dan US$ 33 juta di 2016.
10. Sumber Perekonomian Daerah
Sekitar 90% kegiatan ekonomi 300 ribu penduduk Kabupaten Mimika bergantung pada operasional PTFI. Di masa depan pengembangan ekonomi lokal yang mandiri akan menjadi salah satu prioritas.(detik/cnn/cnbc/red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *