DEJABAR.ID, SUBANG – Yayasan Paguron Pencak Silat Sanalika Subang tetap konsisten mengenalkan budaya khas sunda yang kini sudah hampir punah tergerus budaya asing.
Saat ini Yayasan Paguron Pencak Silat Sanalika terus rutin mengadakan silaturahmi antar anggotanya bertajuk “Rempug Jukung Sauyunan”
“Selain ajang silaturahmi, acara ini juga sekaligus mengenalkan budaya khas sunda yang kini sudah hampir punah tergerus budaya asing,” ujar H.Uget Siregar, ketua Yayasan Paguron Pencak Silat Sanalika Subang.
Menurut ketua Yayasan paguron Sanalika H. Uget Siregar merasa bersyukur karena bisa kembali berkumpul dengan para anggota paguron sanalika. Ia juga mengucapkan terimakasih kepada para anggota/pendekar yang sampai saat ini masih tetap solid.
“Saya sebagai Ketua Yayasan Paguron Sanalika mengucapkan terimakasih kepada para Pendekar/anggota Paguron Pencak Silat Sanalika yang selalu senantiasa melestarikan dan mengenalkan budaya Sunda yang hampir punah ditelan budaya asing,” kata Uget Siregar.
Menurutnya, melestarikan budaya Sunda sudah merupakan suatu kewajiban bagi masyarakat Sunda, agar budaya dan seni Sunda tetap lestari di tanah Pasundan.
“Kita akan terus konsisten dalam mengangkat dan mengenalkan kembali seni Budaya Sunda yang memang di jaman era digital ini sudah mulai ditinggalkan ditengah-tengah masyarakat,” ucapnya kepada Dejabar.id Selasa (4/9/2018).
Maka dari itu, lanjutnya, sebagai pengurus Yayasan Paguron Pencak silat sangat menjunjung tinggi seni budaya sunda khususnya Seni bela diri Pencak silat sanalika.
“Dan kebetulan saat ini alhamdulillah di satukan dengan budaya Sunda jaman dulu, yaitu Seni sunda yang hampir punah Karinding Kultur atau seni musik sunda Buhun Karinding,” ungkapnya.
Ia pun atas nama Yayasan Paguron Pencak Silat Sanalika mengajak semua elemen masyarakat Sunda untuk tetep konsisten melestarikan dan mengenalkan seni budaya Sunda kepada masyarakat khususnya generasi muda. (ahy)
Leave a Reply