Press ESC to close

Ribuan Warga Hadiri "Nyiramkeun" Benda Pusaka Kerajaan Talaga Manggung 

  • October 23, 2018
DEJABAR.ID, MAJALENGKA-Ribuan warga dari berbagai daerah di Majalengka bahkan luar Majalengka menghadiri ritual “Nyiramkeun” (mencuci-red) benda-benda peninggalan Kerajaan Talaga Manggung, di Museum Talaga Manggung, Desa Talaga Wetan, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, kemarin.
Panitia acara dari Keluarga besar Kerajaan Talaga Manggung, Raden Teten  mengatakan, acara ini intinya bertujuan untuk mendekatkan silaturahmi dengan semua keturunan Talaga dan melestarikan warisan leluhur.
Menurut Raden Teten, acara Nyiramkeun diawali dengan mengambil air dari 9 mata air yang terdapat dibekas wilayah Kerajaan Talaga Manggung. Sedangkan, Nyiramkeun merupakan kegiatan membersihkan artefak peninggalan Kerajaan Talaga Manggung yang disimpan oleh keturunannya dengan air tumbukan bunga Mayang yang disimpan dalam sebuah bejana besar dan biasa dilakukan pada hari Senin sebelum tanggal 20 bulan Safar.
“Masuk Islamnya Raden Rangga Mantri atau Prabu Pucuk Umun terjadi di hari Senin bulan Safar dan meninggalnya Sunan Talaga Manggung pun, terjadi di hari Senin bulan Safar,” ujarnya.
Ritual Nyiramkeun ini, menurut dia, dimulai dengan mengambil air dengan wadah dari bambu kuning ke sembilan sumber mata air yang dianggap keramat. Yaitu, air dari Gunung Bitung, Situ Sangiang, Cikiray, Wanaperih, Lemahabang, Regasari dan Cicamas serta Nunuk.
“Pengambilan air dilakukan oleh sesepuh atau tokoh adat pada awal bulan Safar, Bambu Kuning berisi air, kemudian dibawa ke Museum Talaga Manggung untuk disatukan ke dalam satu kendi dan dilanjutkan dengan mebacakan doa secara Islam,” jelasnya.
Dalam ritual Nyiramkeun air dari bambu kuning itu, lanjut dia, disiramkan ke benda-benda pusaka, dimulai dari menyiramkan air ke arca Raden Panglurah, arca Simbar Kancana, pedang, gong dan benda pusaka lainnya.
Raden Teten yang juga dari keluarga besar Kerajaan Talaga Manggung ini menambahkan, acara ini juga didukung berbagai pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majalengka, Dekkma, para tokoh Talaga, para kepala desa se-Kecamatan Talaga dan semua pihak lainnya.
“Acara ini dimulai sepuluh hari yang lalu,  mulai pasanggiri pencak silat, kirab budaya,  pameran atau bazaar UMKM,  pentas seni, istigosah dan puncaknya Nyiramkeun hari ini,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka Gatot Sulaeman mengatakan, acara ini rutin digelar setiap tahun dan menjadi agenda rutin setiap tahun yang menjadi aset wisata budaya.
“Kami senantiasa mendorong dan mendukung pengembangan dan pelestarian kebudayaan serta pemanfaatan kebudayaan dalam rangka meningkatkan sektor Pariwisata,” ucapnya.
Sementara itu, hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka Gatot Sulaeman,  Anggota DPRD Majalengka Juju Akung Juanda, Camat Talaga Ucu Sumarna,  Unsur Muspika dan undangan lainnya.(jja)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *