DEJABAR.ID, PANGANDARAN-Selama tahun 2018, tercatat 110 kali bencana alam di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangn Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pangandaran Nana Ruhena mengatakan, bahwa Pangandaran merupakan daerah urutan ke 16 rawan bencana dari 514 Kabupaten/Kota se-Indonsia.
“Jika di tingkat Provinsi, Pangandaran menempati di urutan ke-5 daerah rawan bencana dari 27 Kabupaten/Kota di Jabar,” ujar Nana saat dihubungi Dejabar.id, Sabtu (5/01/2019).
Nana menyebutkan, bencana yang sering terjadi di Kabupaten Pangandaran diantaranya banjir, tanah longsor dan juga angin kencang.
“Berdasarkan data yang tercatat untuk bencana banjir biasanya terjadi di Kecamatan Parigi, Cijulang, Kalipucang dan Kecamatan Padaherang,” tuturnya.
Sedangkan bencana tanah longsor, kata Nana sering terjadi di Kecamatan Langkaplancar, Cigugur dan Kecamatan Pangandaran.
“Tidak kurang-kurang kami selalu mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan siaga dari ancaman bencana sesuai dengan karakteristik daerahnya,” tegas Nana.
Nana menjelaskan, sebanyak 110 kejadian bencana yang terdata selama tahun 2018 diantaranya banjir sebanyak 2 kali, angin kencang sebanyak 48 kali, tanah longsor sebanyak 10 kali dan kebakaran sebanyak 50 kali.
“Ancaman paling berbahaya dari bencana alam selain banjir, tanah longsor, angin kencang dan kebakaran di Kabupaten Pangandaran adalah bencana tsunami,” sebutnya.
“Alasan bencana tsunami menjadi ancaman berbahaya di Kabupaten Pangandaran lantaran hanya memiliki 2 unit EWS sedangkan panjang pantai di Pangandaran 91 kilometer,” tutupnya. (dry)
Leave a Reply