DEJABAR.ID – Skandal prostitusi yang melibatkan sejumlah artis dan selebritas Korea Selatan belum lama ini, telah menarik banyak perhatian.
Skandal video mesum dan prostitusi tidak hanya menghancurkan nama dan citra baik artis dan selebriti yang diduga pelaku saja.
Kasus tersebut juga berpengaruh pada saham beberapa perusahaan, terutama agensi industri hiburan Korea Selatan.
Dilansir dari Allkpop, setidaknya ada lima agensi industri hiburan Korea Selatan yang mengalami dampak langsung dan tak langsung terkait skandal ini.
Skandal video mesum dan prostitusi setidaknya telah mengguncang nilai saham YG Entertainment.
Sejak Seungri diminta memberikan pernyataan oleh pihak kepolisian, nilai saham YG Entertainment anjlok 24,8 persen anjlok 24,8 persen.
Saat itu, Seungri memenuhi panggilan kepolisian untuk kasus penggunaan narkoba dan prostitusi.
Pada hari Selasa (19/03/19) saham YG Entertainment ditutup pada 36.150 won Korea per saham, turun sekitar 1 persen dari hari sebelumnya.
Menurut laporan, satu di antaranya lima perusahaan terbesar di Korea Selatan itu telah kehilangan nilai 17,52 persen dari 25 Februari hingga 15 Maret.
Nilai pasar gabungan YG Entertainment turun dari 3,35 triliun won menjadi 2,76 triliun won.
Saat Seungri mengumumkan untuk pensiun dari dunia hiburan Korea Selatan, saham YG Entertainment kembali turun 3,4 persen pada 12 Maret.
Penurunan nilai saham akibat skandal ini tidak hanya dirasakan oleh YG Entertainment.
Perusahaan-perusahaan hiburan lainnya seperti JYP Entertainment, SM Entertainment, Cube Entertainment, dan FNC Entertainment, juga mengalami kerugian.
FNC Entertainment, agensi yang menaungi Choi Jonghun, harga sahamnya turun sebesar 11,1 persen pada 11 Maret.
SM Entertainment, Cube Entertainment, dan FNC Entertainment, juga mengalami hal yang sama.
Ketiga agensi tersebut mencatatkan penurunan saham lebih dari 20 persen dari 25 Februari hingga 15 Maret.
Sementara itu, JYP Entertainment, hanya turun sekitar 5,5 persen selama periode itu. (yga)
Leave a Reply