MAJALENGKA – Kasus LGBT di Kabupaten Majalengka kian memprihatinkan. Anak-anak dan remaja turut menjadi korbannya.
Psikolog Kabupaten Majalengka, Meina Shiamullaeli mengaku seriingkali mendapatkan aduan atau curhatan dari anak-anak yang berkonsultasi kepada dirinya.
Bahkan, dirinya merasa prihatin tentang fakta yang terjadi, bahwa ada anak-anak di Kabupaten Majalengka yang menyukai sesama jenis kelamin.
“Ini harus dicegah. Jangan sampai terjadi lebih banyak lagi,” katanya, Kamis (21/4/2022).
Menurut Meina, pencegahan bisa dilakukan sedini mungkin. Caranya dengan melibatkan ‎peran serta kedua orang tua, dalam memberikan pengetahuan tentang seksual.
“Ayah dan ibunya harus lebih pengertian. Tentunya, orangtua di sini harus bisa menjadi teman yang baik untuk anak-anak. Setelah itu, barulah mengedukasi mereka,” ujarnya.
Pihaknya berharap, peran kedua orangtua tidak boleh dirampas oleh ponsel yang kini telah menguasai sebagian besar aktivitas anak-anak.
“‎Pengaruh ponsel selama dua tahun masa pandemi ini cukup berperan. Jangan sampai anak-anak kita malah terjerumus pada hal-hal yang negatifnya saja,” ujarnya. (ja)