Tasikmalaya – Puluhan pekerja pada proyek poliklinik RSUD dr Soekardjo melakukan aksi protes dengan menebar spanduk di lokasi pekerjaan.
Dalam tulisan sepanduk tersebut menuntut hak pembayaran upah proyek segera untuk di bayarkan.
Terlihat dalam spanduk yang bertuliskan “PT PIP Kabur dan pekerja terlantar. “Kami lapar bekerja gak dibayar. “Sabar bukan jawaban. “Bayar atau bongkar, siapa yang harus tanggungjawab?
Aksi tersebut disinyalir karena para pekerja tidak diberikan hak nya oleh PT tempat mereka bekerja.
Aris Setiawan, orang yang dikuasakan oleh para mandor dan para pekerja proyek mengatakan, Proyek pembangunan Poliklinik ini sudah tidak ada lagi aktivitas sejak tanggal 24 Januari 2022.
Hal tersebut menurutnya sudah sesuai dengan Surat Perintah Kerja (SPK) yang telah ditetapkan.
“Kini kami mendapat mandat dari mandor dan para pekerja untuk menagih sisa pembayaran kepada pihak ketiga yang memenangkan tender dengan nilai tender Rp13 milyar,” ungkapanya saat di temui di RSUD dr Soekradjo, Kamis (10/2).
Sedangkan lanjut dia, nilai sisa upah hak pekerja yang belum dibayar oleh pihak ketiga sebesar kurang lebih Rp 400 juta dibagi menjadi 60 orang pekerja.
“Pokonya kami meminta tanggung jawab dari pihak ketiga atau yang bertanggung jawab soal hak para pekerja bangunan ini,” tegasnya.
Saat konfirmasi ke pihak ketiga. Sedang tidak ada di lokasi pembangunan tersebut. Seperti tulisan yang tertempel di spanduk pemborong diduga sudah melarikan diri. (sofyan)