Press ESC to close

Tas Badrun, Si 'Ndeso' yang Sudah Go Nasional

  • December 1, 2018

DEJABAR.ID, CIREBON-Beberapa tas khusus kamera ditata di sebuah rak yang cukup unik dan artistik. Dengan background tembok yang tampak mengelupas dan terlihat bata-batanya, yang memang seperti disengaja. Meskipun begitu, hal itu membuat suasananya sangat klasik dan unik.

Selain di rak unik, tas-tas juga dipajang di gantungan khusus. Ada tas selempangan, tas punggung, dan tas selempang kecil. Beberapa tas juga tampak berwarna-warni yang khas. Di semua tas, tampak tertera sebuah logo yang dicetak di atas sebuah bahan berwarna cokelat, Badrun Junior.

Itulah sekilas tentang suasana dalam ruangan Tas Badrun Junior, sebuah brand tas khusus kamera yang asli buatan anak muda Cirebon. Suasananya yang diset demikian membuat para pembeli sangat nyaman saat datang. Bahkan, halamannya pun tampak adem dengan pintu depan gapura kecil yang khas.

Untuk menuju tempat ini, pembeli yang tidak tahu jalan harus mengandalkan peta atau Google Maps. Karena, tempatnya memang bukanlah di pinggir jalan raya utama ataupun alternatif. Melainkan di dalam gang.

Hal tersebut memang dengan dilakukan oleh Dwi Agus Toni (28), pemilik dari Tas Badrun Junior, dalam memilih tempat untuk berjualannya, yakni di Jalan Sumur Siat II, Trusmi Kulon, Plered, Kabupaten Cirebon, sekaligus tempat tinggalnya.

Tas Badrun Junior sendiri berawal saat Dwi sedang kuliah di Bandung. Saat itu dia ingin sekali membeli tas kamera, karena dia mempunyai kamera dan menyenangi fotografi. Namun, saat itu harganya cukup mahal, dan tidak mampu dibeli dengan statusnya sebagai mahasiswa.

Akhirnya, dia berpikir untuk mencoba membuat tas kamera sendiri. Awalnya, dia sempat mengalami kegagalan dalam pembuatan. Berkali-kali dia ditolak karena pesanannya yang sedikit. Bahkan, dia sempat tertipu ketika mengirimkan tas ke Banjarmasin, karena masalah pengiriman melalui ekspedisi.

Meskipun begitu, hal tersebut tidak menyurutkan usaha anak muda ini. Berbekal kenal dengan seorang produsen tas, akhirnya dia bisa membuatnya. Nama Badrun pun dipilih Dwi, karena nama tersebut memiliki makna rembulan yang bersinar terang.

“Banyak yang bilang nama itu ‘ndeso’, dan tidak seperti merk luar,” jelasnya saat ditemui dejabar.id di kediamannya sekaligus tempat berjualannya, Jumat (30/11/2018).

Meskipun kerap disebut ‘ndeso’, tapi Dwi mau membuktikan bahwa brand lokal akan bisa merambah ke nasional, bahkan luar negeri. Dan hal tersebut dibuktikannya sekarang. Tas Badrun sudah pernah dijual ke luar negeri, seperti ke Hongkong. Bahkan katanya, ada juga fotografer profesional yang membeli tasnya.

“Ada beberapa fotografer profesional seperti Arbain Rambey telah memakai tas buatan saya,” jelasnya.

Sekilas, Tas Badrun memang terlihat sangat umum seperti tas kamera biasa. Namun jika diperhatikan, maka tas ini cukup unik, apalagi dengan disediakannya bebagai desain warna. Tas Badrun terbuat dari bahan kanvas, condura, dan aksesoris metal, karena diperuntukkan membawa beban berat seperti kamera.

Keunggulan tas kamera buatannya terletak pada modelnya yang lebih modern, warnanya yang beragam, kualitasnya kuat serta harganya yang murah, karena target pasar utamanya yakni mahasiswa dan pelajar.

Dwi menjual harganya dengan kisaran Rp190.000 hingga Rp500.000, tergantung dari ukurannya. Sejauh ini, Dwi selalu update koleksi setiap setahun sekali. Dalam sebulan, dia bisa memproduksi di bawah 50 tas, karena masih keterbatasan tenaga dalam pembuatannya. Selain itu, dia juga bisa membuka pesanan khusus.

“Saya juga pernah membuat tas berwarna pink editisi terbatas khusus hari Valentine pada tahun 2014,” jelasnya.

Dengan adanya Tas Badrun Junior, Dwi berharap agar tas miliknya ini semakin berkembang dan dikenal, bukan hanya di Cirebon dan Nasional saja, tetapi juga ke mancanegara.

“Semoga ke depan produksinya semakin baik, kualitasnya tetap terjaga, dan lebih bervariasi,” pungkasnya.(Jfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *