DEJABAR.ID, SUBANG- Komunitas Civil Society for Development (CSD) yang diwakili Tiara Maulinda selaku co-founder berhasil terpilih mengikuti forum nasional Putra Daerah Membangun (PDM) Academy di Depok beberapa waktu lalu.
Koordinator Nasional PDM Academy, Reza Zaki menyebutkan CSD terpilih karena memiliki konsistensi dalam gerakan literasi dan pendidikan alternatif di Kabupaten Subang. Selain itu, soliditas yang dibangun di dalam komunitas ini juga menunjukan bagaimana kekuatan kultural dari CSD.
“CSD dibangun oleh beberapa penggerak komunitas yang memiliki rekam jejak. Lintas profesi yang ada di CSD menjadi kekayaan yang mampu melahirkan program pendidikan alternatif yang dibutuhkan oleh masyarakat,” jelas pria yang dinobatkan menjadi Wakil Rektor Termuda di Indonesia tersebut.
Tak hanya itu, Reza Zaki juga menyoroti kiprah Tiara sebagai aktivis sosial. Zaki berpendapat, Tiara pantas dipilih oleh PDM Academy karena memiliki kemampuan berfikir kritis dan logis. Beberapa organisasi yang Tiara dirikan seperti Sekolah Rakyat Nusantara di Tangerang, CSD, dan Narasi Perempuan menjadi bukti pengabdiannya terhadap daerah.
“Selama mengikuti agenda PDM Academy, Tiara sangat menonjol dalam mendiskusikan topik-topik menarik soal pembangunan di daerah. Saya berharap CSD dapat mengelaborasi program kewirausahaan sosial yang mapan demi keberlanjutan idealisme mereka di masa depan” ungkapnya.
Sementara itu, saat diwawancarai, Tiara memberikan pandangannya mengenai keputusan “pulang kampung”. Baginya pulang kampung dan membangun desa adalah sebuah kemewahan. Perempuan yang pernah bekerja di salah satu tv nasional dan salah satu koran daerah ini menegaskan bahwa SDM terbaik, teknologi, dan inovasi harus masuk ke desa.
“Kita boleh menimba ilmu dan mencari pengalaman sampai ke ujung dunia. Tapi SDM terbaik harus kembali ke desa. Indonesia harus dibangun oleh putra daerahnya. Daerah perlu orang yang bisa menyuguhkan problem solving. CSD juga merupakan kumpulan pemuda yang lebih memilih “pulang kampung” dan membangun desa dibandingkan menjalani hidup mainstream di kota,” tuturnya.(Ahy)
Leave a Reply