DEJABAR.ID, SUBANG – Maraknya pemberitaan bohong atau hoaks berbagai media cukup meresahkan bagi kehidupan berbangsa, bernegara juga beragama.
Terlebih kata Pimpinan Ponpes At Tawazun, KH Musfiq Amrulloh cukup banyak yang terlibat dalam munculnya hoaks termasuk di media sosial.
“Apalagi sekarang di Indonesia sudah tercatat sekira 9 jutaan yang terlibat dan terkena sehingga memiliki kepercayaan terhadap berita tersebut, ” ujarnya
Dalam Halaqah Kebangsaan di Ponpes At Tawazun di Jalan Sirnaraga Desa Kalijati Timur, Kalijati, Subang, Sabtu (2/3/19) sore
Padahal kata dia, hoaks merupakan perbuatan keji atau faahisyah sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran Surat An-Nur ayat 22. Bahkan beberapa sahabat Nabi termasuk Nabi Muhammad pun sempat menjadi korban hoaks. “Dan (itu) harus dilawan bersama,” tegasnya
Apalagi sekarang menjelang pelaksanaan Pemilu 2019 baik Pilpres maupun Pileg peredaran hoaks cukup marak.
“Maka dari itu diperlukan tabayyun dan tentu saja cirinya setiap hoaks itu sumber berita tidak jelas, tidak berdasarkan data dan fakta, menyudutkan salah satu pihak, bermuatan fanatisme dan menghina pemimpin dan alat negara seperti Presiden, TNI dan Polri,” tuturnya.
Halaqah dihadiri oleh perwakilan santri dari berbagai Pondok Pesantren (Ponpes) di Kecamatan Kalijati, Subang. Mereka menyatakan tekad memerangi hoaks untuk membantu Polri dalam mengamankan Pemilu 2019 sehingga berjalan aman, lancar dan damai.
Kemudian disampaikan Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Subang, Sumarna kalau akibat hoaks sudah banyak yang akhirnya berhadapan dengan hukum. Oleh karena itu pihaknya terus melakukan pemantauan dengan berkoordinasi dengan berbagai pihak.
“Agar jangan sampai warga Subang terimbas dengan adanya berita berita tidak benar. Tidak hanya itu, kita pun telah membuat aplikasi husus bisa diunduh play store ‘Lapor Kang’ sehingga keluhan bisa langsung dikirimkan ke sana,” ungkapnya.
Hal yang sama ditegaskan Polres Subang, menurut Iptu Budi Rahayu, Polres Subang telah memiliki petugas khusus yang memantau setiap pemberitaan maupun kabar di dunia maya.
“Sehingga cepat terdeteksi bila ada yang berbau hoaks. Kita pun melakukan berbagai upaya dengan bekerjasama tokoh masyarakat, pemuda, agama dan mahasiswa serta pelajar termasuk kegiatan semacam ini sangat bermanfaat sekali dan memberikan apresiasi terhadap para santri yang berinisiatif bergerak melawan hoaks dan menyukseskan Pemilu 2019,” ujarnya.
Kegiatan yang dikemas santai, akrab dan gembira ini berkat adanya dukungan penuh dari Mabes Polri sehingga Ponpes At Tawazun bersama 6 Ponpes lain di wilayah Kalijati Subang berhasil menggelar acara Halaqoh Kebangsaan dan deklarasi dengan mengusung tema: “Menciptakan Situasi Kamtibmas yang sejuk, kondusif jelang Pemilu 2019, Anti Hoaks, Ujaran Kebencian dan Isu SARA”.
Berikut adalah isi Deklarasi yanng dibacakan bersama:
Kami para santri Ponpes se Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang dengan ini menyatakan:
1. Mengajak semua lapisan masyarakat untuk menyukseskan pesta demokrasi Pemilu 2019 dengan aman, damai, dan sejuk.
2. Siap selalu membantu polri untuk menjaga stabilitas kamtibmas yang kondusif jelang pilpres dan pileg.
3. Selalu siap untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan NKRI .
4. Kami menolak keras terkait penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan isu sara di NKRI.
Leave a Reply