dejabar.id, Pangandaran – Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Pangandaran, Jumat (13/9/19) siang. Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum bersama beberapa pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran melakukan peninjauan Abrasi Pantai yang hancur dihantam ombak atau abrasi sehingga hampir memutus akses jalan di lokasi pesisir pantai di Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran.
Peninjauan tersebut berkat adanya laporan langsung dari masyarakat yang dinilai kondisi pantai yang sudah sangat memprihatinkan.
Menurut orang nomor dua di Provinsi Jawa Barat, dirinya sengaja ingin melihat secara langsung apa yang dikhawatirkan oleh masyarakat tentang kondisi pesisir pantai yang menurutnya sudah sangat mengkhawatirkan.
“Walaupun disini ada kewenangan pemerintah pusat karena pantai berdekatan dengan jalan, namun ada juga kewenangan Pemerintah Provinsi. Ternyata betul apa yang disampaikan masyarakat kepada kami tentang abrasi yang sudah sangat mengkhawatirkan,” ujar Uu kepada wartawan dilokasi peninjauan abrasi pantai, Jumat (13/9/19).
Walaupin ada kewenangan pemerintah pusat, sambung Uu, tetapi juga ada kewenangan Pemerintah Provinsi, sehingga apabila dirinya menunggu dari pusat, takut ada anggapan ini itu sehingga lama untuk direalisasikan.
“Kalau ini dibiarkan kata masyarakat, jalan pun yang jaraknya hanya 20 meter dari bibir pantai akan terus terkikis,” katanya.
Selain itu, dalam kunjungan kerjanya, Uu juga mengaku akan meninjau potensi bendungan wisata curug Sawer yang berada di Dusun Ciwalini Desa Ciparanti Kecamatan Cimerak.
“Apabila di curug Sawer di bangun itu ada tiga manfaat, yang pertama yaitu untuk pengairan ke beberapa desa dan ribuan hektar. Dan kalau udah diatas 3.000 hektar itu sudah kewenangan Pemprov, maka pihak masyarakat meminta bantuan kepada Pemprov agar air dari bendungan ini bisa mengairi ke masyarakat,” terang Uu.
Bahkan, kata dia di curug Sawer ini sudah banyak pengunjung yang datang. Dan itu pun merupakan tugas dirinya dan Gubernur Jabar kang Emil (Ridwan Kamil) untuk menggali potensi wisata minimal 10 desa perkabupaten/kota untuk ditingkatkan dan bantu sehingga potensi wisata bisa bermanfaat.
“Yang ketiga bendungan curug Sawer ini juga bisa digunakan untuk pembangkit tenaga listrik,” sebutnya.
Uu mengatakan, untuk penanganan abrasi pendaratan perahu serta pembangunan curug Sawer harus menggunakan dengan teknologi canggih, apabila hanya ditangani seperti biasa, manfaatnya penahan abrasi nya nanti tidak akan lama.
“Pembangunan alat penahan abrasi diharapkan bisa selesai tahun depan, untuk DED nya kita usahakan tahun ini,” tegas Uu.
Sementara itu, Kabid Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Jawa Barat, Indra Sofyan membenarkan bahwa abrasi sudah mendekati jalan, jika tidak segera diselesaikan maka jalan nasional akan terkena abrasi.
Sedangkan cara penyelesaiannya, menurut dia, dari sisi kewenangan mulai mulut laut sampai 100 meter ke darat merupakan kewenangan PSDA Provinsi Jawa Barat. Sedangkan sempadan jalan kewenangannya ada di Kementerian Pekerjaan Umum.
“Selesaikan dulu penyebabnya yaitu ombak. Maka dalam hal ini PSDA provinsi harus menyelesaikan dahulu dengan pemecah ombak, breakwater,” pungkasnya. (dry)