DEJABAR.ID, KOTA TASIKMALAYA – Meski masuk lima besar Gapoktan berprestasi tingkat Nasional, Dadang Sunarya, Ketua Gapoktan Bakti Hurip merasa Gapoktan yang ia bina masih dalam tahap penyempurnaan.
Ia mengaku, manajemen yang ia gunakan memang menggunakan prinsip gotong royong sehingga setiap petani mampu dan mau bercocok tanam meskipun ditempat atau lahan sempit.
“Intinya kita harus bisa memanfaatkan lahan yang tersedia. Kita ciptakan usaha bersama dengan sistem manajemen gotong royong. Meskipun tidak ada trik yang istimewa, namun insyaalloh manajemen kita akan berjalan,” ungkapnya kepada dejabar.id, Kamis (04/07/2019).
Selain itu, ia juga mengajak ibu-ibu untuk setidaknya menanam tanaman sayuran dan bumbu dapur di halaman rumah masing masing. Karena menurutnya dengan begitu bisa membantu perekonomian keluarga dan tidak mengandalkan penghasilan dari suami.
“Atau setidaknya jika kita membutuhkan cabai atau tomat, kita kan tinggal petik jadi biaya untuk beli bisa di simpan. Kalau tidak barter hasil tanaman juga bisa. Misa di kita tidak ada tomat tapi di tetangga kita ada kan bisa kita barter. Dan itu akan kita terapkan terus,” tambahnya.
Sementara, Tata Supriatna, Koordinator Fungsional penyuluhan pertanian Kota Tasikmalaya, mangatakan merasa bangga dengan keberhasilan Gapoktan Bakti Hurip yang bisa mewakili Jawa Barat ke tingkat nasional.
Ia mendoakan agar Gapoktan Bakti Hurip bisa mendapatkan juara satu Gapoktan berprestasi tingkat Nasional.
“Bangga pasti, ya kami harap bisa juara ya, namun sudah mewakili Jawa Barat pun itu merupakan suatu kebanggan bagi kami,” pungkasnya. (Ian)