DEJABAR.ID, MAJALENGKA – Para pemuda Desa Bantarwaru, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, khususnya mereka yang hobi akan olahraga sepak bola, kini bernafas lega. Pasalnya, keinginan mereka berpuluh puluh tahun tentang hadirnya lapangan sepak bola yang permanen kini telah terwujud.
Hal tersebut dikarenakan Pemdes setempat membangunan sawah eks bengkok seluas 6.336 m2, yang biasa untuk lahan pertanian. Kini disulap menjadi lapangan sepak bola, hal ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya para pecinta sepak bola.
Salah satu tokoh pemuda setempat, Dandri mengatakan, pasca Desa Bantarwaru dimekarkan dengan Desa Sukawera, pada tahun 1984/1985, otomatis Desa Bantarwaru selaku desa induk tidak memiliki lapangan sepak bola, karena lapangan tersebut secara geograpis terbawa dan masuk ke wilayah Desa Sukawera.
Sehingga sekian lama masyarakat, kata dia, khususnya anak muda pecinta olahraga ini setiap saat menumpang di lapangan sepak bola milik Desa Sukawera.
“sebenernya sudah terlalu sering tokoh pemuda mengajukan keinginannya agar pemdes segera membangun sarana olahraga ini, namun berkali kali itu juga harapannya gagal, dikarenakan keterbatasan anggaran,” katanya, Selasa (11/9/2018).
Namun, tambah dia, baru pada tahun 2018 ini pemdes mengabulkan keinginan masyarakat untuk dibangunkan lapangan sepak bola seiring turunnya Dana Desa (DD) tahun ini.
“Alhamdulillah tahun ini pemdes bisa membangun lapangan sepak bola yang permanen. Sehingga anak-anak muda khususnya pecinta olahraga sepak bola ini bisa berlatih dengan pokus dan tidak menumpang ke lapangan sepak bola milik desa lain,” ujarnya.
Dikatakan Dandri, dengan dibangunkannya lapangan sepak bola yang permanen, diharapkan prestasi sepak bola di Desa Bantarwaru, akan semakin maju dan bisa menghasilkan bibit bibit unggul pemain bola.
Sementara itu, terpisah Kades Bantarwaru H Sumarno menjelaskan, pembangunan lapangan sepak bola ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang selama 33 tahun tidak memilikinya.
“Aset yang dibangun untuk sarana olahraga ini adalah tanah bengkok seluas 6.336 meter persegi. Dengan menggunakan anggaran dari bantuan DD tahap kedua sebesar Rp.402.817.100,” ujar Kades Sumarno.
Semoga, lanjut dia, dengan dibangunnya sarana olahraga ini bisa meningkatkan prestasi olahraga khususnya dibidang sepak bola. Sehingga kedepan prestasi sepak bola akan lebih bisa diperhitungkan lagi.
Tokoh masyarakat setempat H Solehudin menambahkan, bahwa pihaknya mengapresiasi langkah yang diambil Pemdes dengan membangun lapangan sepak bola tersebut.
“Karena sudah puluhan tahun kita selalu menumpang ke desa tetangga setiap kali melakukan aktivitas olahraga sepak bola ini. Maklum pasca adanya pemekaran, justruk desa induk kehilangan aset sarana olahraga seperti lapangan sepak bola,” imbuhnya.
“Selamat menikmati lapangan sepak bola yang baru, dan mari kita rawat agar lapangan ini berfungsi sebagaimana mestinya,” pungkasnya. (jja)
Leave a Reply