CIREBON, dejabar.id – Masih cukup banyak ditemukan bangunan tua peninggalan Belanda di wilayah Cirebon. Diantaranya masih ada yang cukup terawat, ada juga yang dibiarkan terbengkalai, bahkan hampir hilang dimakan usia.
Ada salah satu rumah peninggalan Belanda di Desa Gesik, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon, yang masih cukup terawat dan menjadi daya tarik tersendiri bagi warga yang melintas. Namun sayangnya, rumah ini selalu tertutup pintu gerbangnya, dan tampak sepi.
Beruntung, dejabar.id bisa menyambangi rumah ini, dan mengeksplore setiap isi rumah yang memiliki nilai historis tinggi. Rumah ini menjadi satu-satunya bangunan tua di Desa Gesik, yang masih terawat. Adapun rumah lainnya, dibiarkan terbengkalai.

Sang pemilik rumah, Olahudin,menceritakan tentang rumah peninggalan orang tuanya tesebut. Rumah ini dibangun sekitar tahun 1813 dilihat dari angka 1813 yang tertera di bagian atap.
Olah menceritakan, kedua orangtuanya, almarhum H. Anayah dan Nunung, membeli rumah tersebut sekitar tahun 2010. Namun sayangnya, dia lupa siapa nama pemilik sebelumnya. Saat dibeli rumah tersebut kondisinya tidak terawat. Hingga akhirnya, keluarganya mulai merenovasi. “Awal membeli, rumahnya tidak terawat kondisinya,” kenang Olah, Jumat (2/7/19).

Olah melanjutkan, rumah tua ini baru direnovasi satu kali yaitu pergantian atap dan lantai saja. Sedangkan untuk pintu, jendela, tiang-tiang penyangga, serta perabotannya masih tetap asli. Di pojok sisi sebelah kanan, terdapat sebuah bangunan kecil menyerupai pendopo yang terbuat dari kayu jati.
“Melihat bangunannya masih kokoh dan asli, orang tua saya waktu itu hanya memperbaiki atap rumah dan bikin taman saja,” tuturnya.
Kini, meskipun rumah ini tidak lagi dihuni, karena Olah tinggal di rumahnya yang lain, namun dirinya masih tetap merawat rumah tersebut hingga sekarang. “Tidak akan dijual dan dibongkar, karena ini peninggalan orang tua dan nilai historisnya tinggi,” tandasnya.(Jfr)