Press ESC to close

Jempol! Komunitas Turun Tangan Bandung Siap Bantu Selesaikan Masalah Sosial

  • September 29, 2018

DEJABAR.ID, BANDUNG – Di Bandung ada sebuah kumpulan anak-anak muda Bandung yang peduli akan masalah di sekitar lingkungannya, Komunitas Turun Tangan Bandung namanya. Komunitas ini juga merupakan sebuah inkubator yang juga bergerak di bidang gerakan sosial dan politik.
Komunitas Turun Tangan Bandung sendiri dibentuk pada tahun 2012 dan bukan hanya di Bandung namun komunitas ini juga hadir hampir disemua kota, seperti Jogyakarta, Semarang, Kalimantan, Pontianak, Surabaya dan masih banyak lainnya. Namun yang menjadi pusat Komunitas berada di Jakarta.
“Nah dibentuknya dan sahnya pada tahun 2013, tapi bukan hanya di Bandung, namun ada di 29 kota di Indonesia,” ujar Primawan Satrio Bindono selaku koordinator umum komunitas kepada Reporter Dejabar, Sabtu (29/9/2018).
Turun Tangan Bandung ini memiliki visi yaitu “Thingk Big, Start Small, Act Now” yang menggunakan tiga strategi yaitu Profesional, Research-based dan Socientrepreneurship.
Primawan Satrio juga menjelaskan ada beberapa agenda rutin yang dilakukan komunitas ini. Pertama Selasar Imaji, kegiatan yang berbasis belajar mengajar yang biasa dilakukan di Rusunuawa Cingised ini dilakukan setiap hari Minggu. Lalu ada program Social Suport Group, yang dimana para anak muda berkumpul dan membentuk lingkaran untuk saling bercerita permasalahan yang dihadapi.
“Kalau Social Suport Group ini dikhususkan untuk yang punya masalah. Berkumpul dan saling cerita, karena biasanya mereka yang seperti itu butuh untuk didengarkan tapi program ini dibentuk bulan November,” jelasnya.
Biasanya komunitas ini mengadakan event bernama Suara DPR yang berbasis talkshow. Event ini biasanya bertajuk politik dan membahas berbagai aspirasi masyarakat yang mungkin belum didengar.
Sesuai dengan namanya Turun Tangan Bandung komunitas ini ingin menjadi wadah untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di sekitar lingkungan dan anak-anak muda ini siap untuk turun tangan membantu di dalamnya.
“Saya sih berharap komunitas ini tetap ada anggotanya tetap solid dan sama-sama bisa bergerak membantu lingkungan. Selain itu punya tempat untuk berkolaborasi dengan komunitas-komunitas lain,” tutupnya. (eca)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *