Press ESC to close

Moeldoko dan Iwan Bule Apresiasi Upacara Seren Taun di Cigugur Kuningan

  • September 3, 2018

DEJABAR.ID, KUNINGAN – Kepala Staf Kepresidenan sekaligus Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko, beserta Penjabat Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan sangat mengapresiasi dengan kegiatan Upacara Adat Seren Taun yang diselenggarakan di Cigugur, Kabupaten Kuningan, Senin (3/9/2018).
Menurut Moeldoko yang hadir dalam kegiatan tersebut, ini merupakan upaya untuk terus menjaga budaya dan sekaligus menjaga persatuan dan kesatuan. Dengan mengusung ‘Memperkokoh Adat Untuk Memperkuat Karakter Bangsa’, maka Seren Taun sangat kontekstual di tengah masyarakat yang berubah dan sesuai dengan nilai Pancasila.
“Kita jangan lagi bicara minoritas dan mayoritas. Sepanjang masih bicara minoritas dan mayoritas, bangsa ini tak akan pernah selesai dalam membangun kebangsaannya. Sebaliknya, kembangkan semangat gotong royong untuk membangun bangsa,” jelas Moeldoko.
Moeldoko menambahkan, dunia saat ini terus berubah dengan sangat cepat, namun bukan berarti perubahan itu bisa mencabut adat istiadat yang dimiliki bersama. Menurutnya, ketahanan kebudayaan penting dirawat, karena selain memiliki keragaman budaya tinggi, juga dapat mempersatukan bangsa dari perbedaan budaya menjadi satu rasa persatuan untuk NKRI.
“Teknologi terus berkembang dari waktu ke waktu. Karena itu, kita bangun pertanian dengan membudayakan teknologi,” tuturnya.
Hal senada pun dituturkan oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan. Dirinya pun memuji tradisi Seren Taun yang tak putus diselenggarakan setiap tahun. Selain itu, Iriawan menyampaikan rasa terimakasih kepada Presiden Jokowi yang sangat memperhatikan warga Jawa Barat, terutama melalui berbagai pembangunan infrastruktur yang sangat bermanfaat untuk menyejahterakan rakyat.
“Perpanjangan tol dari Bandung-Majalaya-Garut-Tasikmalaya hingga Cilacap serta pengengembangan Bandara Cikembar di Sukabumi menjadi buktinya,” pungkas pria yang akrab disapa Iwan Bule ini.
Seren Taun merupakan acara adat pelepasan tahun, diadakan di akhir tahun dan mendekati pengujung awal Tahun Baru Saka. Upacara ini diselenggarakan setiap tahun tanggal 22 Rayagung atau bulan terakhir kalender Sunda dan sudah ada sejak ratusan tahun sejak Kerajaan Pajajaran hingga saat ini. Lokasi upacara dipusatkan di pendopo Paseban Tri Panca Tunggal, Cigugur, kediaman Pangeran Djatikusumah, yang didirikan tahun 1840.(jfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *