DEJABAR.ID, CIREBON – Dalam menghadapi lonjakan nilai kurs mata uang Dolar Amerika tehadap Rupiah, yakni di angka Rp 15.000 per satu Dolar, pemerintah bersama Bank Indonesia terus akan mencari solusi demi stabilnya nilai Dolar terhadap mata uang Rupiah.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon M. Abdul Majid Ikram saat ditemui awak media di Kantor KPwBI Cirebon, Jl. Yos Sudarso Kota Cirebon, Kamis (6/9/2018).
“Bank Indonesia akan terus mencari solusi dan upaya-upaya melalui jual beli valuta asing dengan perbankan,” jelasnya.
Majid menambahkan, meskipun kurs mata uang Dolar naik, tetapi inflasi di Indonesia masih stabil. Dan juga, tingkat pertumbuhan perekonomiannya juga masih cukup stabil, yakni di angka 5,2%. Menurutnya, ini hanya spekulasi saja. Sebab, kenaikan Dolar sekarang tidak begitu berpengaruh dibandingkan yang pernah terjadi pada tahun 1997 dan 1998 lalu.
Meskipun begitu, lanjut Majid, dukungan masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam upaya menstabilkan nilai Dolar. Contohnya seperti para pengusaha ekspor yang masih memiliki tabungan yang bernilai Dolar, agar segera menukarkannya dengan nilai Rupiah.
“Jika para eksportir ini memiliki tabungan di perbankan dengan valuta asing, maka diharapkan bisa dikonversi ke Rupiah,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Majid, Bank Indonesia juga membuka perlindungan nilai kepada para pengusaha eksportir. Sehingga, jika pengusaha itu sudah mengkonversi mata uangnya ke Rupiah, kemudian mau menggunakan Dolar untuk mengekspor, maka nilai Dolar yang digunakan adalah nilai yang dipakai ketika dia mengkonversi nilai Dolar ke Rupiah.
Untuk itu, lanjut Majid, masyarakat cukup diminta agar tenang saja dan tidak perlu panik dengan kenaikan Dolar ini. Karena, Bank Indonesia akan bekerja secara maksimal. Namun, tetap dengan dukungan dari masyarakat secara kondusif. Dan juga, pihaknya akan membuka semua saluran komunikasi dengan instansi terkait, dalam upaya menstabilkan nilai Dolar.
“Karena, siapa lagi yang akan menyelamatkan kalau bukan kita,” pungkasnya.(jfr)
Leave a Reply