DEJABAR.ID, CIREBON – Jajaran Direksi dan senior leaders Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menyambangi sejumlah wilayah perkampungan di Indonesia, salah satunya di Kota Cirebon, tepatnya di Kecamatan Lemahwungkuk. Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka memperingati HUT ke 51 BPJS Kesehatan, dan memantau langsung implementasi Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Di wilayah Kota Cirebon sendiri, kunjungan dilakukan oleh Deputi Direksi Bidang Jaminan Pembiayaan Kesehatan Rujukan BPJS Kesehatan Budi M. Arief. Apalagi, Arief sendiri merupakan asli dari Cirebon, yang memang mau memantau langsung perkembangan BPJS Kesehatan di kota kelahirannya.
Dalam kunjungan tersebut, BPJS Kesehatan juga menyambangi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) setempat untuk memastikan pelayanan JKN-KIS berjalan dengan baik. Pembaruan data pada sejumlah kartu peserta JKN-KIS pun dilakukan untuk meningkatkan validitas data. Bahkan, para petinggi BPJS Kesehatan pun menyerahkan bantuan peralatan olah raga dan mengajak masyarakat membiasakan perilaku hidup sehat.
Menurut Arief, kunjungan tersebut juga dilakukan guna menjaring aspirasi masyarakat setempat demi menyempurnakan jalannya program jaminan kesehatan sosial. Apalagi, kondisi geografis di Indonesia sangat bervariasi, begitu juga dengan demografi dan latar belakang perekonomian penduduknya. Oleh karena itu, dirinya ingin mendengar langsung suara masyarakat tentang pelaksanaan JKN-KIS di berbagai tempat.
“Apa saja yang perlu dipertahankan, apa saja yang perlu disempurnakan. Ini akan menjadi evaluasi kami untuk melakukan peningkatan layanan JKN-KIS ke depan,” jelasnya saat sosialisasi di Kantor Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon, Rabu (31/7/2019).
Arief pun menegaskan, bahwa dalam menjaga kesinambungan JKN-KIS, BPJS Kesehatan tak bisa berjalan sendiri melainkan butuh dukungan semua pihak, termasuk masyarakat. Terlebih, saat ini sudah ada lebih dari 222,5 juta jiwa penduduk Indonesia yang tercatat sebagai peserta JKN-KIS.
Menurutnya, masyarakat mempunyai peran besar untuk mengawal agar Program JKN-KIS bisa terus berjalan, salah satunya dengan menjaga agar yang sehat tetap sehat, dan yang sakit tidak bertambah parah.
“Sehat itu murah dan mudah. Makan dengan gizi seimbang, istirahat cukup, dan olah raga ringan tiap hari. Ini hal yang sederhana, tapi tantangannya luar biasa karena tergantung komitmen kita sendiri,” jelasnya.
Dirinya pun mengingatkan kembali makna gotong royong yang menjadi filosofi BPJS Kesehatan dalam mengemban tugasnya menjalankan Program JKN-KIS. Karena, iuran dari peserta yang sehat membantu peserta yang sakit.
“Untuk itu, diperlukan sinergi yang kuat dari seluruh masyarakat, khususnya yang sudah menjadi peserta JKN-KIS, agar gotong royong dapat terwujud dan program perlindungan kesehatan ini dapat berjalan optimal,” pungkasnya.(Jfr)
Leave a Reply