DEJABAR.ID, SUBANG – Usai dikunjungi Tim dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Propinsi Jawa Barat, Pimpinan pondok pesantren Darul Falah Desa Cimanggu Kecamatan Cisalak mengungkapkan optimistisnya untuk membangun panti rehabilitasi narkoba berbasis pondok pesantren, menurutnya dalam kunjungan tim BNNP banyak yang disampaikan mereka terkait standar pelayanan dan lembaga pemberi layanan rehabilitasi.
“Kami kan fokus ingin membangun panti rehabilitasi narkoba berbasis pesantren, dan Tim BNNP Provinsi Jawa Barat menangkap keinginan kami secara positif dan kami juga menyampaikan surat memohon dukungan dalam rangka hal itu, dan kedatangan tim dari bidang rehabilitasi BNNP Jawa Barat ini ingin melihat langsung sejauh ini apa yang sudah kami lakukan selama ini, yang membuka layanan secara mandiri,” ungkapnya saat dihubungi Selasa pagi, (25/09/2018).
Tim BNNP sendiri menurut Ridwan memberikan catatan beberapa poin yang harus dipenuhi terkait lembaga rehab agar bisa memiliki panti rehabilitasi yang berstandar lembaga rehab.
Penguatan karakter kelembagaan panti rehab, sambungnya di pondok pesantren tentu saja tidak menghilangkan ciri khas pesantren itu sendiri seperti yang dilakukan ponpes Darul Falah yang memiliki ciri khas dalam menyelenggarakan pendidikan pesantren.
“Selain itu mereka juga tertarik dengan cara kita dalam mendidik santri, yang menjadikan pesantren sebagai rumah kedua, memadukan layanan rehabilitasi kenakalan remaja dengan pendidikan berbasis pesantren, dan menurut mereka ini belum ada dan akan sangat bagus untuk dikembangkan kedepannya,” imbuhnya.
Ketua Forum Pondok Pesantren (FPP) kabupaten Subang KH. Maman S Jamaluddin mengapresiasi kunjungan tim BNN Propinsi Jawa Barat ke pondok pesantren, menurutnya perang terhadap narkoba memang perlu dilakukan, dan Ponpes Darul Falah memang termasuk pesantren yang sering melakukan kegiatan anti narkoba.
“Ponpes Darul Falah itu banyak kegiatan anti narkoba sejak 4 tahun silam, makanya kami di FPP sangat mendukung gerakan anti narkoba yang dipelopori pesantren, apalagi sekarang didukung BNN Propinsi Jawa Barat, dan semua pihak harus mendukungnya,” tegas KH.Maman.
Lanjut Ridwan, Tim BNN juga memberikan koreksi dan kritik dari beberapa kekurangan di Ponpes Darul Falah namun mereka juga memahami kekurangan tersebut dan optimis bisa diperbaiki.
“Ada kritik, koreksi serta sharing informasi, mereka juga datang dengan latar belakang berbeda ada dokternya, psikiater dan lainnya jadi kami juga lebih leluasa dalam dialog kemarin malam, tentunya hasil obrolan ini juga jadi masukan terkait rencana kami untuk memiliki lembaga Rehabilitasi,” ungkap Ridwan lagi.
Ponpes Darul Falah Siapkan Lahan Lokasi Rehab di Kampus II
Terkait rencana lokasi panti Rehab menurut Ridwan pihaknya akan menyiapkan lahan di kampus II Ponpes Darul Falah, terpisah dari lembaga yang sudah ada saat ini.
“Kami kan memiliki lembaga pendidikan formal, informal dan majelis juga, kami anggap cukup dan saatnya membuka panti rehab di tempat berbeda, karena panti rehab kan harus khusus, yang membedakan kami karena kami berbasis pesantren dengan terapi keagamaan intensif, dan BNN-P Propinsi Jawa Barat ternyata mendukung hal ini, kami pun berharap pihak lainnya juga ikut mendukung rencana kami ini,” lanjut Ridwan. (ahy)
Leave a Reply