Press ESC to close

Umbi-Umbian di Indonesia Terbengkalai

  • October 2, 2018

DEJABAR.ID. BOGOR. Himpunan Mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (Himagron Faperta IPB) menggelar kegiatan Field Day 2018 di Kampus IPB Dramaga, Bogor, kemarin. Kegiatan yang mengangkat tema “Peningkatan Peran Umbi-umbian Menuju Kemandirian Pangan Indonesia” terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan yaitu lomba karya tulis ilmiah, lomba memasak dengan bahan dasar umbi, pembagian bibit secara gratis, dan seminar nasional. Adapun alasan kegiatan ini dilaksanakan karena umbi-umbian kini kurang mendapat perhatian.
Ketua Pelaksana kegiatan, Faizun Nabhan mengatakan, sumber pangan tidak hanya beras, melainkan dapat bersumber dari umbi-umbian. Menurutnya, potensi umbi-umbian di Indonesia perlu mendapat perhatian supaya dapat dimanfaatkan secara optimal. Sebab selama ini, hal-hal yang bertujuan untuk pengembangan umbi-umbian di Indonesia terbengkalai.
“Di Indonesia banyak sekali umbi-umbian, namun saat ini umbi tersebut kurang mendapat perhatian untuk dikembangkan,” ujar Faizun.
Sementara itu, Indonesia memiliki berbagai macam umbi-umbian seperti singkong, ubi jalar, talas, suweg, gembili, ganyong, dan gadung. Menurutnya, potensi ini perlu dimanfaatkan sebagai upaya diversifikasi pangan nasional. Upaya diversifikasi tidak bisa serta merta langsung mengganti peran beras sebagai sumber pangan utama dengan umbi, melainkan harus dilakukan secara bertahap.
Sekretaris Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB, Asep Setiawan,  mengatakan bahwa sumber pangan itu di dalamnya juga termasuk umbi-umbian. Menurutnya, pengembangan umbi di Indonesia patut mendapat dukungan terutama dalam hal produksi dan pengolahan pascapanennya.
“Topik ini menarik karena potensi umbi di Indonesia yang melimpah sehingga perlu dikembangkan produksinya. Tidak hanya dari produksinya tetapi olahan dari bahan umbi juga perlu dikembangkan supaya masyarakat tertarik untuk mengonsumsi bahan olahan dari umbi,” pungkas Asep.
Asep menambahkan, beberapa contoh produk olahan berbahan dasar umbi adalah beras analog, kue, pasta, keripik, dan olahan lainnya. Supaya masyarakat tertarik dengan olahan umbi, perlu adanya inovasi baru sehingga produk olahan dari umbi dapat beraneka macam.
Dalam rangkaian kegiatan ‘field day’ tahun 2018, secara simbolis dibuka oleh Rektor IPB, Arif Satria dengan mencabut tanaman singkong. Pembukaan ini disaksikan oleh Wakil Rektor Bidang Sumberdaya, Perencanaan, dan Keuangan, Agus Purwito, mahasiswa, dan masyarakat umum. Kegiatan field day juga dimeriahkan dengan senam pagi sehat, bazar produk-produk pertanian, dan donor darah. (AWK)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *