DEJABAR.ID, JAKARTA – Yenny Wahid, Putri kedua Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Capres dan Cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin sebagai bentuk sikap politik yang mewakili Gusdurian.
Putri Gusdur tersebut mennyatakan dengan mantap untuk mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Dengan ini kami nyatakan mendukung pasangan nomor 1 Jokowi-Ma’ruf Amin,” kata Yenny Wahid di Sekretariat Gusdurian, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (26/8/2018).
Ia mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki kedekatan dengan rakyat dan yang juga komitmen terhadap kepentingan dan berfokus untuk menciptakan keadlian sosial.
“Pemimpin itu mendengar nurani rakyat. Yang tidak berjarak dengan rakyat dan sederhana. Bangsa ini dipenuhi kebutuhan hak dan dasarnya untuk hidup,” cetusnya.
Dalam ksempatan tersebut istri Gus Dur, Sinta Nuriyah sempat memberikan pesannya kepada masyarakat agar menjunjung tinggi sikap politik yang santun serta mejaga tali persaudaraan di ajanh Pilpres 2019 ini.
Sebab itu, lanjutnya semua elemen masyarakat diharapkan untuk tidak saling menebar kebencian atau saling mendiskreditkan satu pihak.
“Karena itu, pesta rakyat itu harus kita lakukan secara santun damai secara adil jujur dan dilakukan secara kesatria. Itu yang saya harapkan karena ini demi keutuhan bangsa dan negara RI. Itu pesan politik saya,” ungkap Sinta setelah bertemu calon wakil presiden Ma’ruf Amin di kediamannya, Ciganjur, Jakarta Selatan.
Menanggapi hal tersebut, Yenny Wahid menegaskan, ibundanya sebagai dari ibu bangsa yang berperan untuk menengahi gesekan yang mungkin akan terjadi.
“Ibunda saya itu tugasnya jewer kita-kita kalau sudah berlebihan, termasuk saya juga harus siap dijewer, ketika nantinya permainannya terlalu keras ibu yang akan ingatkan kita semua termasuk saya yang siap dijewer,” tutur Yenny
Dalam acara pernyataan sikap tersebut, turut hadir berbagai elemen dari kader Gus Dur. Diantaranya Forum kiai kampung Nusantara. Garis politik almawadi alumni mahasiswa Timur Tengah, Gerakan Kebangkitan Nusantara.
Hadir juga dari Satuan Mahasiwa Nusantara (Samara), Milineal Political Movement, Komunitas Santri Pojokan, Jaringan Perempuan untuk NKRI, dan Forum Profesional Peduli Bangsa. (red)
Leave a Reply