DEJABAR.ID, MAJALENGKA – Polemik antara perusahan PT. Embee dengan masyarakat Desa Garawangi, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, berujung di Kantor Disnakerin, Majalengka.
Hal tersebut, lantaran beberapa warga setempat tidak diangkat menjadi pekerja di perusahan tersebut.
Salah satu tokoh masyarakat yang juga sekaligus anggota Karang Taruna Desa Garawangi, Didi Sunardi berharap, pihak perusahan harus merekrut tenaga kerja asal warga Desa Garawangi dan jangan
sampai memperioritaskan menerima tenaga kerja dari desa lain.
“Saya minta terutama untuk laki-laki bisa diterima oleh PT Embee, karena di pabrik ini, untuk pekerja pria hanya membutuhkan sekitar 20 persen, oleh karena itu, kami berharap pihak PT Embee harus memprioritas warga Garawangi (Lokal) sebagai pekerja di perusahan tersebut,” harapnya, Selasa (23/7/2019).
Sementara itu, menanggapi persoalan tersebut, HRD PT Embee Tekstil Plumbon, Asep Salim mengkalim bahwa persoalin ini hanya ada mis komunikasi saja. Sehingga persoalan ini sudah diselasaikan dengan baik.
“Alhamdulilah kita sudah bicarakan maupun di diskusikan bersama antara masyarakat Garawangi dan LSM GMBI serta Disnakerin Majalengka, bahwa sudah didapat poin-poin untuk solusi terbaik,” ungkapnya.
Disinggung soal pungli rekrutmen tenaga kerja di perusahan dibidang pemintalan benang itu, menurut dia, hal tersebut telah terkonfirmasi, bahwa itu adalah oknum di luar management di perusahaan tersebut.
“Kita sudah meminta terhadap oknum tersebut dengan korban agar menyelesaian persolan tersebut, baik melalui kepolisian maupun dengan cara lainnya,” ujarnya.
Selain itu, Asep menambahkan, bahwa saat ini tenaga kerja yang telah diserap oleh PT. Embee, sebayak 250 orang. Terdiri dari 50 persen tenaga kerja dari warga Desa Garawangi dan sisanya dari masyarakat Kecamatan Sumberjaya.
“Target kuota tenaga kerja di perusahaan kita ini, memang sementara hanya 250 orang atau baru satu spining dan perusahaan PT. Embee sendiri, berdiri di Majalengka ini, baru seumur jagung atau baru 6 bulan, sejak beroperasi pada bulan Desember 2018 lalu,” imbuhnya.
Kendati demikian, tambah dia, bahwa pihaknya telah memprioritaskan menjadikan warga Desa Garawangi sebagai pekerja di perusahaan PT. Embee tersebut. (jja)
Leave a Reply